Sepasang orang muda yang baru menikah menempati rumah di sebuah komplek perumahan.
Suatu pagi, sewaktu sarapan, si istri melalui jendela kaca. Ia melihat tetangganya sedang menjemur kain.
“Cuciannya kelihatan kurang bersih ya”, kata sang istri.
“Sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar. Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus.”
Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar
apapun. Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur pakaian, selalu saja
sang istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si
tetangga mencuci pakaiannya.
Seminggu berlalu, sang istri heran melihat pakaian-pakaian yang
dijemur tetangganya terlihat cemerlang dan bersih, dan dia berseru
kepada suaminya: “Lihat, sepertinya dia telah belajar bagaimana mencuci
dengan benar. Siapa ya kira-kira yang sudah mengajarinya? ”
Sang suami berkata, “Sayang..aku tadi bangun pagi-pagi sekali dan
telah membersihkan jendela kaca kita yang membuatmu salah melihat cucian
tetangga.”
Dan begitulah kehidupan. Apa yang kita lihat pada saat menilai orang
lain tergantung kepada kejernihan pikiran (jendela) lewat mana kita
memandangnya..
Jika hatimu bersih, maka bersih pula pikiranmu..
Jika pikiranmu bersih, maka bersih pula perkataanmu..
Jika perkataanmu bersih(baik), maka bersih(baik) pula perbuatanmu..
Hati, pikiran dan perkataan kita mencerminkan hidup kita..
Jika ingin hidup kita berkembang, maju, dan sukses..
Maka kita harus menjaga hati, pkiran, dan perkataan kita, karena dari
semua itulah akan melahirkan perbuatan-perbuatan yang baik pula..
HATIMU menentukan PIKIRANMU..
PIKIRANMU menentukan PERKATAANMU dan PERBUATANMU..
Dan PERBUATANMU menentukan MASA DEPANMU….