Minggu, 26 Juni 2011

Jangan berhenti "mencintaiku"

Hari kian begulir
Makin dekat dirimu di hatiku
Meskipun tak terucapkan
Ku merasakan dalamnya cintamu
Jangan berhenti mencintaiku
Meski mentari berhenti bersinar
Jangan berubah sedikitpun
Di dalam cintamu ku temukan bahagia
Jalan mungkin berliku
Takkan lelah bila di sampingmu
Semakin ku mengenalmu
Jelas terlihat pintu masa depan
Semoga tiada berhenti
Bersemi selamanya

Rabu, 22 Juni 2011

Tunggu aku di Perpustakaan itu

Seorang anak muda bernama samaran Anto, punya kebiasaan "gila". Bayangkan, Dia hanya menghabiskan waktu di Perpustakaan. Ia masuk ke Perpustakaan jam sembilan pagi lalu suntuk membaca buku dan baru keluar perpustakaan jam sembilan malam. Kehadirannya setiap hari membuat penjaga perpustakaan merasa "kesal" karena harus menunggui anak muda itu selesai membaca. Pantas saja pemikiran besar dan berpengaruh lahir dari kepalanya. Hampir semua pemikir dan penulis punya kecintaan besar terhadap buku. Bukan sekedar mengoleksi, tetapi juga membaca dan mengkaji secara mendalam. Perpustakaan dan buku menjadi harta paling berharga. Dapat digambarkan bahwa kalau dilihat dari materi keluarga anak muda ini adalah miskin. Tetapi ia punya harta pengetahuan dan punya wawasan yang luas. 
Oleh karena itu Buku dan perpustakaan menjadi ikon penting berbagai daerah yang telah menjadi pusat persebaran ilmu pengetahuan. Bagaimana dengan kita sendiri? apakah kita hanya berdiam diri? Saya sendiri tidak akan berdiam diri tetapi saya akan tetap belajar dan belajar dengan selalu mengunjungi perpustakaan dan tidak akan pernah bosan. Saya sebagai seorang pustakawan, saya akan menunggu anda di perpustakaan saya. "Wellcome to Library"

Minggu, 19 Juni 2011

The Power of LOVE

Andai di dunia ini tidak ada cinta, maka hidup akan serasa gersang, hampa dan tidak ada dinamika. Cinta bisa membuat sesuatu yang berat menjadi ringan, yang sulit menjadi sederhana, permusuhan menjadi perdamaian dan yang jauh menjadi dekat. Itulah gambaran "kekuatan cinta"
Cinta tidak dapat didefinisikan dengan kata – kata. Manusia hanya bisa memahami dengan mengalami dan merasakannya. Merasakan kekuatannya yang  dahsya, kekuatan yang mampu membuka yang tertutup, mengubah gelap menjadi terang, duka menjadi suka, sedih menjadi senang dan sengsara menjadi bahagia.
Aku sendiri sangat terkesan menggambarkan dan mengartikan sebuah cinta yang sudah pernah aku alami, baik itu cinta kepada Pekerjaan, Teman, Saudara, Orangtua, Tuhan maupun kepada pasangan atau pacar.

Menurut seorang ahli, ada 4 unsur yang harus ada dalam cinta :
1. Perhatian. Cinta harus melahirkan perhatian pada objek yang dicintai. Kalau kita mencintai diri sendiri, maka kita akan memperhatikan kesehatan dan kebersihan diri. Kalau kita mencintai orang lain, maka kita akan memperhatikan kesulitan yang dihadapi orang tersebut dan akan berusaha meringankan bebannya. Kalau kita mencintai Tuhan kita, kita akan melakukan yang sesuai dengan perintah-perintahNya dan menjauhi laranganNya.
2.Tanggung jawab. Cinta harus melahirkan sikap bertanggungjawab terhadap objek yang dicintai. Orang tua yang mencintai anaknya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan material, spiritual dan masa depan anaknya. Suami yang mencintai isterinya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangganya. Karyawan yang mencintai perusahaannya, akan bertanggung jawab akan kemajuan perusahaannya. Orang yang mencintai Tuhannya, akan bertanggung jawab untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. 
3. Pengetahuan. Cinta harus melahirkan minat untuk memahami seluk beluk objek yang dicintai. Kalau kita mencintai seorang wanita atau pria untuk dijadikan isteri atau suami, maka kita harus berusaha memahami kepribadian, latar belakang keluarga, minat, dan ketaatan beragamanya. Kalau kita mencintai Tuhan, maka harus berusaha memahami ajaran-ajaran-Nya.


Rabu, 15 Juni 2011

Pengorbananmu "Orang Tuaku"

"Ikkon pasangaponmu do natorasmu, asa martua ho di tano nanilehon Jahoba Debatam tuho"

Sewaktu di perut ibuku, sembilan bulan ku menghisap darahnya. Saat itu, ibuku sulit berdiri dan berjalan pun berat, bahkan berbaringpun sakit. Ketika aku akan terlahir ke dunia, ibu meregang nyawa antara hidup dan mati. Meskipun bersimbah darah dan sakit tiada terperi, tapi ibu tetap rela dengan kehadiranku .Setelah lahir,  aku diberi nama yang indah dan tentunya punya arti yang baik, satu persatu jaemariku dihitungnya dan dibelainya. Di tengah rasa sakit, beliau tiba-tiba tersenyum dengan lelehan air mata bahagia melihat ku terlahir. Di saat itu pula ibuku sangat mengharapkan aku kelak menjadi anak yang berbakti kepada orangtua Ketika aku masih bayi, tidak kenal siang dan malam  berbaring dan bangun sesuka hati. Padahal ibu ku sering tidak tidur semalam suntuk. Rasanya, beliau tidak rela bila ada satu ekor nyamuk pun yang mengigit tubuh ku. Ketikaku masih kecil, ibu bahagia memamerkanku kepada tetangga-tetangganya. Walaupun untuk itu mereka begitu direpotkan, berutang sana sini agar aku punya sepatu dan berpakaian layak dan mengikuti sekolah.
Ketika aku sekolah, orangtuaku sungguh-sungguh banting tulang mencari uang, agar aku bisa sekolah hingga jenjang perguruan tinggi seperti orang lain. Mereka pontang panting kesana kemari untuk mengusahakan uang untuk biaya sekolahku namun mereka tidak pernah merasa capek dan bosan, itu mereka lakukan semua demi memperjuangkan aku anaknya. Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk selalu mengenang kembali semua "pengorbanan orang tua".

Selasa, 14 Juni 2011

Perpustakaan adalah "Gudang Ilmu"

Banyak pelajar  saat ini sangat tergila- gila akan dunia hiburan yang disajikan tempat- tempat hiburan yang tersebar luas di kota- kota besar. Meskipun mereka pelajar yang tugasnya belajar, sekarang berganti tugas sebagai seseorang yang akan ketinggalan zaman jika tidak mengetahui tren mode. 
Padahal, jika dicermati semua hal tersebut tidak akan masuk sebagai soal dalam UTS, UAS.Mereka lebih paham tentang tren mode, gaya hidup tiap tahunnya dan semua hal yang berhubungan dengan dunia hiburan, daripada dengan pendidikannya.
Mereka jauh tertinggal di belakang dengan teman-teman mereka yang mempunyai anggapan bahwa pendidikan yang sedang mereka tempuh adalah prioritas utama. Jika dilihat dari hal tersebut mustahil mereka akan mengetahui bagaimana perkembangan ilmu saat ini ataupun sekadar tahu tentang materi yang telah mereka peroleh di sekolah.
Mereka lebih menyukai pergi ke tempat hiburan dibandingkan dengan sejenak membuka buku- buku di perpustakaan. Di mana perpustakaan merupakan salah satu "gudang ilmu" yang perlu disinggahi bagi mereka-mereka yang rindu akan ilmu pengetahuan.

Aku Pustakawan dan Perpustakaan

Aku, alumni salah satu smea swasta di daerah Samosir. Sewaktu duduk di bangku kelas 2 ga pernah tersirat dipikiranku bakalan melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi apalagi itu PTN jurusan Perpustakaan. Setelah duduk dibangku kelas 3 termotivasi oleh Tulang dan anak-anaknya yaitu sepupuku yang kuliah di USU. Lulus tahun 99 langsung go to Medan berencana mencoba UMPTN ternyata tidak lulus, tapi aku membulatkan tekad akan mencobanya kembali tahun depannya puji Tuhan Lulus di jurusan Perpustakaan D3 Fakultas Sastra atas perjuangan sendiri. Tiga tahun menjalani kuliah tamat tahun 2003 langsung bekerja di salah satu sekolah swasta yang ada di Medan. Merasa masih perlu melanjutkan kuliah D3, sehingga saya pun melanjutkan kuliah lagi di Ekstention  masuk 2005 selesai tahun 2008 awal dan menyandang gelar S.Sos. Pada tahun 2007  bulan Januari saya dapat panggilan bekerja di Perpustakaan Perguruan Tinggi hingga sekarang. Saya sangat menekuni pekerjaan saya sebagai pustakawan yaitu melayankan berbagai informasi kepada pengguna baik berupa buku, non buku maupun layanan digital seperti internet dll. Saya selalu memberikan layanan prima kepada pengguna perpustakaa yang merupakan tugas abadi saya. Inilah saya semoga tulisan-tulisan saya bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Akoe

Saya seorang wanita yang punya pendirian kuat dan tangguh dan selalu mensyukuri berkat dan anugrah Yesus di setiap hari-hari saya. Profesi saya seorang pustakawati di salah satu Perguruan Tinggi negeri di Indonesia Wilayah Sumatera Utara. Saya selalu punya tekad akan maju dan semakin maju dengan cara belajar dan terus belajar melalui beberapa media informasi seperti buku, internet dan lain sebagainya. Disini saya akan menyajikan tulisan-tulisan saya dari berbagai ilmu pengetahuan. Semoga bermanfaat bagi pembaca seklaian.

Naibaho margaku

Awalnya saya hanya ingin belajar menulis di dunia maya ini, saya lahir  di Lumban Buntu Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir yang beribukotakan Pangururan. Desa ini masih jauh dari perkotaan tetapi walupun masih jauh listrik sudah masuk dan angkutan umum sudah tersedia walupun  jam angkutnya dibatasi. Desa ini masih sangat sejuk dan masi hijau. SD Inpres Sijambur tempat aku pertama menuntut ilmu dan dilanjutkan ke SMP negeri 4 Ronggurnihuta sampai SMEA Karya Jaya Pangururan dan sampai ke Perguruan Tinggi Negeri Di Sumatera Utara Medan. Hingga sekarang saya telah bekerja di USU sebagai Pustakawan.
Alamat email saya : maria_lybry@yahoo.com
Alamat FB saya : maria_lybry@yahoo.com

Senin, 13 Juni 2011

Mencintai itu "pilihan"

Ketika kita memutuskan untuk mencintai seseorang, bahkan dengan segala
kekurangannya, itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita memilih
bersama dengan seseorang walau apapun yang terjadi, itu adalah pilihan.
Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lai. yang lebih
menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu dan tetap memilih
untuk mencintainya, itulah "pilihan".
Perasaan cinta, simpatik, tertarik, datang bagai kesempatan pada kita.
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan.

Marrokkap dung matua

Rappak marsoban hita nadua
tu harangan i mulak sikkola i
hu hehe i ma ho mekkel subing ho tu au
borhat ma au tu parjangani
ro ho tu au pahattus padan i
alai dang marrokkap hita tikki i
reff:
hape dung matua marrongkap ma hita
boi pajumpang muse
aha na buni dirohatta
gabe boi ito tapasada
dainang manodo
ho do ito na lao parumaen nai
dang hu olo dainang
manuntun lomo au tikki i
hubilang-bilangi sude na salpu i
manetek ilu ala ni las ni roha
hape dung botari pajumpang dohot ho