Andai di dunia ini tidak ada cinta, maka hidup akan serasa gersang, hampa dan tidak ada dinamika. Cinta bisa membuat sesuatu yang berat menjadi ringan, yang sulit menjadi sederhana, permusuhan menjadi perdamaian dan yang jauh menjadi dekat. Itulah gambaran "kekuatan cinta".
Cinta tidak dapat didefinisikan dengan kata – kata. Manusia hanya bisa memahami dengan mengalami dan merasakannya. Merasakan kekuatannya yang dahsya, kekuatan yang mampu membuka yang tertutup, mengubah gelap menjadi terang, duka menjadi suka, sedih menjadi senang dan sengsara menjadi bahagia.
Aku sendiri sangat terkesan menggambarkan dan mengartikan sebuah cinta yang sudah pernah aku alami, baik itu cinta kepada Pekerjaan, Teman, Saudara, Orangtua, Tuhan maupun kepada pasangan atau pacar.
Menurut seorang ahli, ada 4 unsur yang harus ada dalam cinta :
1. Perhatian. Cinta harus melahirkan perhatian pada objek yang dicintai. Kalau kita mencintai diri sendiri, maka kita akan memperhatikan kesehatan dan kebersihan diri. Kalau kita mencintai orang lain, maka kita akan memperhatikan kesulitan yang dihadapi orang tersebut dan akan berusaha meringankan bebannya. Kalau kita mencintai Tuhan kita, kita akan melakukan yang sesuai dengan perintah-perintahNya dan menjauhi laranganNya.
2.Tanggung jawab. Cinta harus melahirkan sikap bertanggungjawab terhadap objek yang dicintai. Orang tua yang mencintai anaknya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan material, spiritual dan masa depan anaknya. Suami yang mencintai isterinya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangganya. Karyawan yang mencintai perusahaannya, akan bertanggung jawab akan kemajuan perusahaannya. Orang yang mencintai Tuhannya, akan bertanggung jawab untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
3. Pengetahuan. Cinta harus melahirkan minat untuk memahami seluk beluk objek yang dicintai. Kalau kita mencintai seorang wanita atau pria untuk dijadikan isteri atau suami, maka kita harus berusaha memahami kepribadian, latar belakang keluarga, minat, dan ketaatan beragamanya. Kalau kita mencintai Tuhan, maka harus berusaha memahami ajaran-ajaran-Nya.