"Ikkon pasangaponmu do natorasmu, asa martua ho di tano nanilehon Jahoba Debatam tuho"
Sewaktu di perut ibuku, sembilan bulan ku menghisap darahnya. Saat itu, ibuku sulit berdiri dan berjalan pun berat, bahkan berbaringpun sakit. Ketika aku akan terlahir ke dunia, ibu meregang nyawa antara hidup dan mati. Meskipun bersimbah darah dan sakit tiada terperi, tapi ibu tetap rela dengan kehadiranku .Setelah lahir, aku diberi nama yang indah dan tentunya punya arti yang baik, satu persatu jaemariku dihitungnya dan dibelainya. Di tengah rasa sakit, beliau tiba-tiba tersenyum dengan lelehan air mata bahagia melihat ku terlahir. Di saat itu pula ibuku sangat mengharapkan aku kelak menjadi anak yang berbakti kepada orangtua Ketika aku masih bayi, tidak kenal siang dan malam berbaring dan bangun sesuka hati. Padahal ibu ku sering tidak tidur semalam suntuk. Rasanya, beliau tidak rela bila ada satu ekor nyamuk pun yang mengigit tubuh ku. Ketikaku masih kecil, ibu bahagia memamerkanku kepada tetangga-tetangganya. Walaupun untuk itu mereka begitu direpotkan, berutang sana sini agar aku punya sepatu dan berpakaian layak dan mengikuti sekolah.
Ketika aku sekolah, orangtuaku sungguh-sungguh banting tulang mencari uang, agar aku bisa sekolah hingga jenjang perguruan tinggi seperti orang lain. Mereka pontang panting kesana kemari untuk mengusahakan uang untuk biaya sekolahku namun mereka tidak pernah merasa capek dan bosan, itu mereka lakukan semua demi memperjuangkan aku anaknya. Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk selalu mengenang kembali semua "pengorbanan orang tua".
postingan ini sangat membuadqu terharu...teringat akan segala perbuatanku terhadap ibu dan ayahku...
BalasHapuspostingan ini membuadku tersadar atas semua yg telah diberikan bapa dan ibu kepadaqu...
berharap aq selalu bisa memberikan yg terbaik bagi mereka,,,
thx bapak...
thx ibu...
makasi ya,postinganya menarik dan patut untuk dibaca & dihayati.
hhehehehehe...
love u sist..