RENTI
Rabu, 09 November 2016
Anugrah terbesar dari Tuhan
"BRIGITA NOVELYN SIMBOLON" Sebuah nama yang kami berikan kepadanya dia lahir pada hari minggu tanggal 17 November 2014 pukul 23.15 malam hari. Semoga dia menjadi anak yang bertumbuh kembang dengan baik, menjadi anak yang berbakkti kepada orang tua dan trutama menjadi anak yang takut akan Tuhan. Kami juga akan selalu berdoa kepada Tuhan supaya dia memenuhi janjinya kepada kami agar diberi augrah lagi yaitu adek kepada gita supaya semakin kami bersukacita uantuk memuji dan memuliakan namaNya.
Minggu, 22 September 2013
Cinta yang satukan kita
Dia sepi di siniTak seperti yang lainWalau sudah takdirnyaNamun dia tetap tersenyumBahagia lah bilaKau masih punya mimpiHidup hanya sekaliBerikanlah yang terbaik
Merindukan purnamaBertahan walau di dalam dukaBersyukurnya lah kitaMasih banyak yang sayangi kitaMerindukan purnamaMeraih cinta
Cinta yang menyatukan kitaBahagia lah bilaKau masih punya mimpiHidup hanya sekaliBerikanlah yang terbaik
Merindukan purnamaBertahan walau di dalam dukaBersyukurnya lah kitaMasih banyak yang sayangi kita
Merindukan purnamaMeraih cintaCinta yang menyatukan kitaCinta, cinta kita
Merindukan purnamaBertahan walau di dalam dukaBersyukurnya lah kitaMasih banyak yang sayangi kitaMerindukan purnamaMeraih cinta
Cinta yang menyatukan kita
Kamis, 14 Februari 2013
SEJARAH, MAKNA DAN BAGAIMANA ORANG KRISTEN MENYIKAPINYA
Valentine’s Day atau dalam bahasa
Indonesia disadur menjadi Hari Kasih Sayang menjadi satu momen yang
membudaya di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya di kota-kota besar
seperti Jakarta. Sebagai informasi awal dari pembahasan kita,
valentine’s day ini, bukanlah budaya asli bangsa Indonesia. Jadi,.. mari
kita telaah lebih lanjut sejarah dari valentine’s day ini.
Ada
beberapa versi yang menjadi latar belakang munculnya suatu perayaan
yang di kenal oleh seluruh bangsa di dunia sebagai Hari Kasih Sayang.
Namun, pada pembahasan kita kali ini, saya hanya akan membahas 2 (dua)
versi terbesar.
Dahulu kala, pada jaman Romawi Kuno diperingati
perayaan untuk menghormati Dewi Juno (bagi bangsa Yunani dikenal dengan
Hera) yang bagi bangsa Romwai merupakan Dewi Kesuburan Wanita.
Peringatan diadakan setiap tanggal 14 Februari dan dilanjutkan pada hari
berikutnya dengan Perayaan Lupercalia. Dewasa ini, para pria dan wanita
dapat mengatur pertemuan dimana saja dan kapan saja, untuk kepentingan
pribadi, bisnis atau apa pun juga tanpa adanya hubungan darah sekali
pun. Pada jaman romawi ini, para pemuda dan gadis-gadis hidup terpisah.
Kalau pun mereka bertemu, para gadis harus berjalan dengan kepala
menunduk.
Istimewanya Perayaan Lupercalia ini adalah para pemuda
diperkenankan menuliskan nama mereka masing-masing pada selembar kertas,
kemudian dilipat dan dimasukkan ke sebuah gentong yang telah disediakan
secara khusus. Kemudian para gadis, secara bergiliran mengambil
selembar kertas dari dalam gentong dan menemui pemuda yang namanya
tertera pada lembar kertas yang dia dapat. Berdasarkan hasil penelitian
para ahli sejarah, hasil ‘penjodohan’ secara terbuka ini banyak yang
berakhir pada sebuah pernikahan, namun sebagian kecil menemukan ketidak
cocokkan dan memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan mereka.
Proses
pendekatan ini, diwarnai dengan mengirim puisi romantis dan makan malam
dengan suasana yang menarik di tengah kota dengan lampu hiasnya. Budaya
ini terus berlangsung bahkan sampai saat ini, namun pada tanggal 14
Februari dinamakan menjadi Valentine’s Day dari sejarah menurut versi
terbesar kedua.
Versi kedua dikatakan bahwa Valentine’s Day berasal
dari nama seorang Santo yang beragama Katolik Roma yaitu Santo
Valentine. Romawi pernah diperintah oleh Kaisar Claudius II, seorang
kaisar yang kejam yang pada saat kerajan dipimpin olehnya terjadi perang
besar (tidak dijelaskan secara detail dimana pun, perang apa yang
terjadi pada saat pemerintahan Kaisar Cladius II ini). Rakyatnya
menentang terjadinya perang dan tidak secara sukarela mengikuti
kebijakan pemerintah yaitu Wajib Militer. Alasan masyarakat yang paling
logis pada saat itu adalah bahwa mereka sudah berkeluarga dan tidak mau
hal buruk terjadi pada mereka di kemudian hari sebagai akibat dari
mengikuti perang tersebut. Ada juga yang beralasan karena dalam waktu
dekat mereka akan segera bertunangan ataupun menikah, jadi mereka
menentang Wajib Militer.
Mendengar pembangkangan yang dilakukan oleh
rakyatnya, Kaisar Claudius II menjadi murka. Akhirnya dia mengeluarkan
peraturan bahwa di seluruh kerajaan Roma DILARANG ADANYA PERTUNANGAN
DAN/ATAU PERNIKAHAN dan semua rakyatnya yang berjenis kelamin laki-laki
wajib militer. Kebijakan Kaisar yang sangat tidak toleran ini
mengakibatkan banyak sekali kehancuran dan ketidak tenteraman bagi
rakyatnya pada masa itu. Bahkan, setiap pemuda yang tidak bersedia
meninggalkan keluarganya akan ditarik secara paksa atau dipukul untuk
bersedia masuk dalam kamp-kamp pelatihan militer pada saat itu dan
dikirim ke medan perang. Banyak sekali keluarga-keluarga yang kehilangan
suami dan/atau anak laki-lakinya hanya karena keotoriteran Kaisar
Claudius II pada saat itu.
Seorang Pastur dari Biara Kecil di daerah
Roma, secara diam-diam memberikan pemberkatan pernikahan bagi
pasangan-pasangan yang berniat untuk menikah dan menyembunyikan
sertifikat mereka dengan baik. Hal ini berlangsung terus sampai
kemudian, rahasia kecil ini terbongkar dan pastur tersebut ditangkap
lalu dijebloskan ke dalam penjara bawah tanah. Selama di penjara pastor
tersebut berkenalan dengan anak gadis dari Kepala Sipir Penjara. Gadis
itu secara rutin menemui pastor dan mereka saling bertukar cerita
kesukaan juga kesedihan dari balik pintu penjara. Karena kebaikan hati
dan pertolongan yang telah diberikan oleh pastor tersebut, masyarakat
pada saat itu menutut pembebasannya. Kaisar Claudius II akhirnya
menjatuhkan hukuman mati yaitu dipenggal kepalanya. Sehari sebelum hari
kematiannya, pastor dengan nama Valentine itu membuat sebuah surat yang
ditujukan kepada teman-temannya dan teristimewa untuk putri kepala sipir
penjara yang dibubuhkan tulisan “from your Valentine“. Ironisnya,
Kaisar Claudius menetapkan tanggal 14 Februari tahun 270 sebagai hari
pelaksanaan hukuman mati bagi Pastor Valentine. Semenjak itu masyarakat
menyebut hari itu sebagai Valentine’s Day dan keesokkannya merayakan
Lupercalia.
Kurang lebih delapan ratus tahun kemudian, golongan
Gereja Katolik Roma yang menganut PAGANISM (tidak percaya pada hal-hal
mistis) menolak adanya Perayaan Lupercalia untuk memberikan persembahan
kepada Dewi Cinta ataupun Dewi Kesuburan Wanita. Mereka mengangkat
Pastor Valentine menjadi seorang Santo dan mendeklarasikan bahwa setiap
tanggal 14 Februari adalah St. Valentine’s Day.
Secara garis besar
dapat kita simpulkan, bahwa awalnya perayaan-perayaan tersebut di atas
adalah suatu wujud ungkapan syukur suatu bangsa untuk berkat-berkat yang
boleh mereka dapatkan. Hanya saja, mereka tidak menyikapinya sebagai
seorang pengikut Kristus yang beriman hanya kepada Allah Tritunggal
saja.
Seorang pujangga bernama Eleanor Whitesides menulis: “To make a
valentine God took two shafts of wood and on that wood in love and
anguish placed His Son, who gave His Heart that mine might be made new.”
Secara bebas dapat diartikan “ Untuk menciptakan suatu valentine, Allah
telah mengambil dua potong kayu dan di atas kayu itu, dengan kasih dan
derita Ia menempatkan AnakNya yang telah memberikan hatiNya supaya
hatiku dapat dijadikan baru. “
Inilah seharusnya yang menjadi makna
Hari Kasih Sayang bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Bukan karena
menghormati seorang Santo yang adalah seratus persen manusia, tapi
memberikan penghargaan yang tertinggi kepada Allah yang adalah seratus
persen manusia dan seratus persen Allah. Bukti kasih Allah adalah sangat
nyata bagi kita manusia yang adalah “pengantin-pengantin”nya seperti
sudah tertulis dalam 2 Kor 11:2. Rasul Paulus memberikan analogi,
sehubungan dengan gencarnya perayaan Valentine’s Day, tentang hubungan
kasih antara Kristus dengan jemaatNya (Efesus 5:25). Jemaat-jemaat Tuhan
yang berkumpul menjadi satu untuk beribadah kepada Tuhan akan disebut
sebagai gereja. Gereja adalah tubuh Kristus. Apabila hubungan suami
istri dalam suatu keluarga retak, maka gereja akan retak dan tubuh
Kristus akan retak. Namun ketika huubungan suami istri dalam membina
keluarganya kuat dengan didasari oleh Firman Tuhan maka gereja pun akan
kuat dan tubuh Kristus di dunia ini akan menjadi kuat. Makna Hari Kasih
Sayang yang mendunia adalah memberikan ungkapan kasih yang tulus dan
mendalam kepada setiap orang sebagai satu respon pengucapan syukur atas
Anugerah Keselamatan yang telah diberikan Yesus kepada seluruh umat
manusia di dunia tanpa kecuali.
Geliat budaya Valentine’s Day ini
mulai masuk ke Indonesia diperkirakan pada akhir abad 19. Para pemuda
dan pemudi Indonesia, khususnya pemuda dan pemudi Kristen umumnya
membatasi makna dari Valentine’s Day adalah penyataan kasih HANYA kepada
orang yang saat itu sedang dekat dengan dirinya. Biasanya
penyataan-penyataan ini diungkapkan dengan memberikan bunga mawar,
bingkisan coklat, boneka dan pernak-pernik lucu lainnya.
Sebagai
seorang pemuda/i Kristen, sebaiknya kita tidak terlalu memberikan suatu
keistimewaan tersendiri untuk Valentine’s Day ini. Karena, perayaan ini
hanyalah sebuah simbol yang dahulu kala diawali dengan budaya menyembah
dewa atau dewi Romawi. Dalam doktrin agama Kristen, tidak ada Allah lain
selain Yesus Kristus sehingga tidak boleh ada penyembahan kepada
illah-illah palsu. Mengambil makna secara teologis seperti yang telah
diungkapkan sebelumnya, dapat dimengerti. Namun mengagungkan hari dimana
Allah sendiri tidak berfiman akan kekudusan Valentine’s Day ini adalah
tidak bijaksana dan tidak beriman bagi anak-anak Tuhan.
Rasul Yohanes
menulis dalam 1 Yoh 4:7-11 yang intinya berbunyi, “Marilah kita saling
mengasihi, sebab KASIH ITU BERASAL DARI ALLAH; dan setiap orang yang
mengasihi, lahir dari ALLAH dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak
mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih …. Jikalau
Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling
mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita
saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita dan kasihNya sempurna di
dalam kita.“
Firman Tuhan sangat tegas berkata bahwa Kasih itu
berasal dari Allah, bukan karena pengorbanan seorang Santo atau
perlindungan Dewa atau Dewi. Dan mengasihi adalah respon kita terhadap
kasih yang terlebih dahulu diberikan kepada kita. Dan dia tidak
mengatakan hanya pada satu momen atau hanya beberapa kali saja, tapi
selalu (saling) karena saat kita mengasihi berarti sosok Kristus
terpancar dalam diri kita.
Selamat Mengasihi saudara-saudara, karena
dari kehidupan kitalah setiap orang dapat melihat teladan Kristus yang
ajaib. Tuhan Memberkati.
Rabu, 13 Februari 2013
HIDUP YANG PENUH HARAPAN
II Korintus 12 : 9
Tuhan tidak pernah menyianyiakan orang yang berharap kepadanya.
Sesungguhnya harapan di dalam Kristus itu adalah :
Harapan selalu memperlihatkan pada orang percaya bahwa di ujung jalan yang gelap ada terang.
Harapan selalu dapat menopang kehidupan orang percaya yang telah patah semangat dan tak berdaya.
Jadi harapan itu selalu memberikan kehidupan, semangat, gairah dan kesegaran baru. Dan ..
Orang yang berharap kepada Tuhan tak pernah dibiarkan malu tersipu-sipu!
Harapan yang Tuhan Yesus berikan bukan harapan seperti yang Anda dipikirkan atau dunia tawarkan. Harapan di dalam Kristus bukan harapan yang terbatas, tidak pasti dan bersifat temporer. Harapan di dalam Kristus adalah harapan yang melimpah, pasti, dan berlimpah bak sungai.
Harapan yang demikian selalu ada di dalam diri orang percaya.
Dan harapan itu amat nyata secara khusus bagi orang-orang percaya yang mengalami berbagai-bagai dukacita karena pencobaan
Jika demikian mengapa Anda berkata , "tidak ada harapan bagiku?"
Ambillah selangkah lagi, lihat tangan-Nya terbuka siap memeluk Anda.
Tuhan tidak pernah menyianyiakan orang yang berharap kepadanya.
Sesungguhnya harapan di dalam Kristus itu adalah :
Harapan selalu memperlihatkan pada orang percaya bahwa di ujung jalan yang gelap ada terang.
Harapan selalu dapat menopang kehidupan orang percaya yang telah patah semangat dan tak berdaya.
Jadi harapan itu selalu memberikan kehidupan, semangat, gairah dan kesegaran baru. Dan ..
Orang yang berharap kepada Tuhan tak pernah dibiarkan malu tersipu-sipu!
Harapan yang Tuhan Yesus berikan bukan harapan seperti yang Anda dipikirkan atau dunia tawarkan. Harapan di dalam Kristus bukan harapan yang terbatas, tidak pasti dan bersifat temporer. Harapan di dalam Kristus adalah harapan yang melimpah, pasti, dan berlimpah bak sungai.
Harapan yang demikian selalu ada di dalam diri orang percaya.
Dan harapan itu amat nyata secara khusus bagi orang-orang percaya yang mengalami berbagai-bagai dukacita karena pencobaan
Jika demikian mengapa Anda berkata , "tidak ada harapan bagiku?"
Ambillah selangkah lagi, lihat tangan-Nya terbuka siap memeluk Anda.
Minggu, 27 Januari 2013
Petrus 2 : 2
Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan
air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan
beroleh keselamatan
Langganan:
Postingan (Atom)